Peran Puppet Dalam Membantu Kesehatan Mental Anak
By: Ibu Merry Sadan dan Tinneke Layadi (Buku Terapi Bermain Indonesia)
Siapa sangka, bermain puppet atau boneka tangan bisa menjadi sarana penyembuhan? Dalam dunia terapi anak, puppet bukan sekadar alat bermain, melainkan media ampuh untuk mengekspresikan emosi, mengeksplorasi identitas diri, dan membangun keterampilan sosial.
Melalui permainan role-playing, anak-anak belajar memainkan berbagai peran yang membantu mereka memahami dunia dan diri sendiri. Puppet membuka pintu bagi kreativitas dan imajinasi, mendorong mereka membuat cerita, menyusun aturan, hingga mencari solusi dari permasalahan yang mereka bayangkan sendiri.
Tak hanya itu, bermain dengan puppet juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, terutama bagi anak-anak yang pemalu atau mengalami kesulitan berbicara secara langsung. Puppet seolah menjadi “jembatan” yang membuat anak lebih nyaman untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya.
Dan yang paling menarik—puppet juga dapat membantu proses penyembuhan emosional. Dalam terapi, boneka digunakan sebagai media untuk mendorong perubahan terapeutik, membangun rasa aman, serta membuka ruang dialog yang lebih dalam antara klien dan terapis.
Penasaran bagaimana cara kerja puppet dalam mendukung healing anak secara lebih mendalam? Semua ini dibahas lengkap dalam buku Bentara Campus berjudul “Terapi Bermain Indonesia”—sebuah panduan integratif dan menyentuh hati untuk memahami kekuatan bermain dalam dunia anak dan remaja.