

Di balik kemampuan berbicara dan berkomunikasi yang sering kita anggap sepele, ada peran penting dari seorang profesional yang membantu banyak individu mengatasi hambatan komunikasi: Speech-Language Pathologist (SLP), atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Terapis Wicara dan Bahasa.
Apa Itu Speech-Language Pathologist?
Speech-Language Pathologist (SLP) adalah tenaga profesional yang memiliki keahlian dalam menilai, mendiagnosis, dan menangani gangguan komunikasi serta gangguan menelan (disfagia). Gangguan komunikasi ini bisa mencakup:
Terapis wicara bekerja dengan anak-anak, remaja, hingga dewasa dan lansia, baik yang mengalami gangguan sejak lahir maupun akibat kondisi medis tertentu.
Dimana Terapis Wicara Bekerja?
Terapis wicara dapat bekerja di berbagai tempat, antara lain:
Bagaimana Menjadi Terapis Wicara?
Untuk menjadi seorang Terapis Wicara dan Bahasa yang profesional, diperlukan pendidikan khusus di bidang Speech and Language Pathology. Di Indonesia, saat ini memang belum tersedia program Sarjana Akademik (S1) untuk terapi wicara, namun sudah ada jenjang Sarjana Terapan (D4). Salah satu perguruan tinggi vokasi yang telah membuka Program Studi Sarjana Terapan Terapi Wicara dan Bahasa adalah Bentara Campus. Keunggulan program studi ini terletak pada kualitas pengajarnya, karena para dosennya merupakan lulusan Master of Speech Pathology. Hal ini menjadikan proses pembelajaran di Bentara Campus selaras dengan standar internasional, sehingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman praktik yang mendalam untuk menghadapi tantangan nyata di lapangan.