Tak dimungkiri, sebagian siswa di Indonesia cenderung memilih Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk melanjutkan pendidikan. Selain kualitas, alasannya adalah biaya, popularitas, dan keberhasilan alumni. Maka itu, hanya segelintir siswa yang memilih Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Padahal, PTS menawarkan daya tampung lebih luas bagi calon mahasiswa. Mengingat jalur masuk PTN yang terbatas—melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Ujian Mandiri. Itu pun masing-masing kampus hanya menyediakan kuota sebesar 20-40 persen.
Jika Anda tertarik melanjutkan studi di PTS dan ingin memilih kampus swasta terbaik, Anda bisa mengenali kualitasnya menurut berbagai lembaga penilaian mutu perguruan tinggi. Hal ini dapat dijadikan acuan bagi lulusan SMA atau SMK sederajat, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
Lalu, apa saja yang harus diperhatikan saat memilih PTS? Berikut beberapa di antaranya:
Akreditasi merupakan upaya pemerintah dalam menetapkan standar perguruan tinggi. Semakin tinggi akreditasinya, citra dan lulusannya semakin berkualitas.
Adapun akreditasi dibedakan menjadi empat; Akreditasi A (sangat baik), Akreditasi B (baik), Akreditasi C (kurang), dan belum terakreditasi. Untuk melihat peringkat akreditasi perguruan tinggi, Anda dapat mengeceknya di situs resmi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Maka itu, sebelum memilih perguruan tinggi swasta, sebaiknya cek akreditasi kampus yang dituju. Sebab, umumnya perusahaan memperhatikan latar belakang instansi pendidikan calon pekerjanya.
Tak jarang calon mahasiswa mengabaikan peringkat PTS karena dianggap kurang penting. Padahal, semakin tinggi peringkat PTS, kualitasnya semakin bagus.
Untuk mengetahui peringkat perguruan tinggi secara nasional maupun internasional, Anda dapat melihatnya di situs lembaga seperti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan (Kemenristekdikti), Webometrics, dan 4ICU.
Setiap kampus memiliki unggulan jurusan atau program studinya masing-masing. Karena itu, kampus yang terakreditasi baik belum tentu menentukan akreditasi jurusannya.
Lebih baik Anda dapat mengeceknya di situs BAN-PT, sebelum mendaftarkan kuliah karena akan memengaruhi pencarian pekerjaan nantinya.
Mungkin Anda familiar, bahwa biaya kuliah di PTS lebih mahal dibandingkan PTN. Meskipun demikian, sejumlah PTS menawarkan kualitas dan fasilitas sepadan dengan yang ditawarkan.
Perlu diketahui, PTS memiliki penawaran beasiswa bagi mahasiswa, dan tidak semua biaya kuliahnya lebih mahal dibandingkan PTN. Maka itu, Anda bisa melakukan riset melalui website kampus atau di pekan edukasi. Sebab, umumnya terdapat penawaran harga dan tes beasiswa bagi calon mahasiswa.
Tips memilih PTS berikutnya adalah lokasi kampus pilihan. Anda dapat mencari PTS berkualitas di sekitar tempat tinggal, atau provinsi domisili. Jika tidak menemukan, carilah di luar kota atau provinsi, sambil mempertimbangkan biaya kuliah dan hidup. Sebab, akan memerlukan ekstra biaya untuk tempat tinggal.
Selain itu, fasilitas kampus juga bisa menjadi pertimbangan dalam memilih PTS. Misalnya perpustakaan, ruang kelas, auditorium, dan ruangan pelaksanaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Lalu pembimbing akademik dan ketersediaan beasiswa, untuk menambah kualitas belajar.
Anda bisa mengetahuinya dengan riset di website dan media sosial universitas, atau survei langsung ke lokasi kampus.
Anda bisa melihat profil dosen pengajar di situs resmi program studi, dan universitas yang dituju. Dalam situs tersebut, universitas menampilkan cakupan kemampuan dan keterampilan dosen, termasuk karya ilmiah yang diterbitkan.
Hal terakhir yang harus diperhatikan saat memilih PTS adalah keberhasilan alumni. Jika suatu kampus memiliki banyak alumni berprestasi, dapat dipastikan PTS tersebut memiliki kualitas yang baik. Terlebih citra alumni juga berdampak di dunia kerja, bagi fresh graduate dari PTS yang bersangkutan.