Ketika duduk di bangku perkuliahan, ada satu hal yang sering menjadi pertanyaan: bagaimana cara mencari pengalaman kerja saat kuliah?
Yang menjadi penyebab munculnya pertanyaan itu adalah minimal pengalaman kerja yang dicantumkan dalam persyaratan rekrutmen pekerja. Setidaknya perusahaan menginginkan calon karyawan yang punya pengalaman setahun. Sementara mahasiswa, anggapannya nol dalam pengalaman di dunia profesional.
Pengalaman kerja pun menjadi penting, karena perusahaan perlu menentukan apakah calon pekerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Sedangkan fresh graduate kebanyakan menghabiskan aktivitasnya di kampus—setidaknya belum masuk ke lingkup pekerja profesional.
Namun, Anda tak perlu khawatir. Berikut ini merupakan berbagai cara mencari pengalaman saat kuliah yang dapat berguna untuk melengkapi contoh pengalaman kerja di CV dan portofolio.
Ada berbagai organisasi di dalam dan luar kampus yang dapat diikuti. Mulai dari kemahasiswaan, olahraga, sosial, hingga yang berkaitan dengan seni. Dengan bergabung di organisasi, Anda tidak hanya mengisi waktu luang melalui kegiatan yang digemari. Cobalah terlibat aktif dalam kepengurusan, untuk menambah pengalaman kerja.
Secara tidak langsung, keterlibatan itu dapat mengembangkan kemampuan diri dalam berbagai aspek, misalnya kepemimpinan, komunikasi, public speaking, penyelesaian konflik, dan pengambilan keputusan. Sejumlah soft skill ini yang menjadi bekal untuk terjun ke dunia kerja dan akan kembali diaplikasikan.
Agar menjalaninya lebih menyenangkan, pilihlah organisasi yang sesuai ketertarikan Anda. Pastikan keputusan itu diambil tanpa paksaan, supaya bertanggung jawab dalam terlibat di organisasi tersebut.
Selain menambah penghasilan, bekerja paruh waktu juga dapat menambah pengalaman kerja untuk mahasiswa. Baik yang pekerjaannya sesuai dengan jurusan perkuliahan, maupun di luar itu. Seperti menjadi barista, pelayan restoran, guru les, hingga asisten dosen.
Poin plusnya, Anda akan mengenal tantangan dunia kerja sebelum sepenuhnya terjun ke bidangnya. Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan waktu dan tanggung jawab antara kuliah maupun pekerjaan.
Jika kamu senang berkegiatan sosial, menjadi relawan atau volunteer patut dicoba. Contohnya sebagai pendamping pemberdayaan masyarakat, penyuluh di bidang tertentu, guru dari anak-anak berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah, relawan bencana alam, ataupun peduli lingkungan.
Walaupun tidak mendapatkan bayaran, kegiatan ini dapat memperluas networking, melatih kepekaan sosial, dan mendapatkan pengalaman kerja berharga. Hitung-hitung menambah pengalaman kerja saat kuliah.
Pengalaman kerja untuk mahasiswa dapat diperoleh dengan mengikuti magang di perusahaan, lembaga pemerintahan, hingga lembaga nonprofit. Kegiatan ini umumnya menjadi mata kuliah wajib di kampus, tetapi Anda juga bisa mengikutinya tanpa ada kewajiban.
Yang perlu diperhatikan, pilihlah perusahaan dan pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang diminati. Nantinya Anda memiliki contoh pengalaman kerja di CV, maupun portfolio—lebih memudahkan ketika akan melamar pekerjaan full time. Lebih dari itu, magang juga mampu memperluas networking yang dapat membantu perkembangan karir.
Cara mencari pengalaman kerja saat kuliah yang terakhir adalah menjadi pekerja lepas–atau freelancer. Jenis pekerjaan ini tidak membuat Anda terikat, mampu mengatur waktu antara kerja dan kuliah, menyesuaikan beban kerja dengan kemampuan, serta sesuai dengan ketertarikan.
Jika Anda memiliki keahlian di bidang fotografi, misalnya. Tawarkan jasa fotografer ke teman-teman di sekitar, sambil membangun portofolio di Instagram. Atau yang memiliki ketertarikan di penulisan, bisa mencoba jadi penulis konten untuk berbagai situs.
Selain menambah penghasilan tambahan, pekerjaan ini juga mempertajam kemampuan serta portofolio. Alhasil, semakin lama Anda semakin ahli di bidang tersebut, dan mengerti cara menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi.